Penurunan luas lahan pakan ternak di Provinsi Kalimantan Timur terjadi hingga mencapai angka -950 Hektar (ha), tepatnya pada data 2014 lalu dari 1.901 Hektar menjadi 1.057,9 Ha dari data yang didapat pada bulan Maret 2016 kemarin. Penurunan ini diperkirakan terjadi karena adanya musim kemarau berkepanjangan yang terjadi dari akhir 2014 hingga bulan Maret 2016. Selain adanya musim kemarau, ditengarai adanya alih fungsi lahan juga turun menambah penurunan lahan pakan ternak di Kalimantan Timur ini.
Alih fungsi lahan yang dilakukan yaitu dengan mengubah kawasan kebun pakan menjadi areal perkebunan kelapa sawit, padahal dari pengalihan fungsi lahan tersebut diperkirakan sama dengan produksi 26.448 ton pakan kering per tahunnya. Dari pakan sebanyak itu dapat dipergunakan untuk memberikan pakan terhadap sapi sebanyak 10.351 ekor, jika diasumsikan makanan sapi tersebut diperuntukkan kepada sapi dengan berat sekitar 250kg per ekornya.
Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya sekitar 10% saja sapi yang mendapatkan pakan dari kebun hijauan tersebut sementara 90% sisanya hanya mendapatkan makan dari rumput liar, air dan juga limbah lainnya yang berasal dari hasil pertanian dan juga perkebunan warga.
Peternakan sendiri sebenarnya adalah kegiatan untuk membudidayakan sumber daya alam yang ada seperti lahan dan juga ternak serta pakannya, dan juga berbagai macam faktor produksi ternak lainnya seperti adanya lapangan pekerjaan, serta teknologi dan modal.