Saat ini pemerintah terus berfokus untuk meningkatkan peternakan sapi nasional. Agar produksi sapi bisa memenuhi kebutuhan nasional, sebab selama ini pemerintah masih membuka kran impor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan sapi nasional.
Sekelompok mahasiswa yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat aplikasi investasi sosial berbasis peternakan. Aplikasi ini diberinama “Bantuternak”. Aplikasi ini merupakan platform yang akan mempertemukan antara peternsak sapi dengan investor.
Dalam kelompok ini, pembuatan aplikasi dilakukan oleh 4 orang mahasiwa , antara lainRay Rezky Ananda (Fakultas Peternakan), Hanifah Nisrina (Fakultas Kedokteran Hewan) serta Ayub dan Fata (Fakultas Teknik). Aplikasi ini diciptakan melalui ajang Innovative Academy. Program tersebut adalah inkubasi level kapmpus yang dikelola langsung oleh Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM dengan Kibar.
Aplikasi ii berhasil menjadi The Best-3 Start-Up Innovative Academy. Tujuan diciptakannya aplikasi ini adalah agar bisa membantu peternak untuk mendapatkan modal awal serta akan di berikan pendampingan terutama untuk peternak sapi potong.
Aplikasi ini dibuat karena rasa keprihatinannya melihat kondisi peternak di Dalam negeri. Sebab jumlah peternak sapi potong di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya. Yang menjadi penyebab adalah karena peternak kesulitan untuk mendapatkan modal.
Pembuatan aplikasi ini menghabiskan waktu hingga 4 bulan. Tahap riset lapangan dilakukan oleh Ray dan Hanifah, lalu Ayub dan Fata sebagai developer merancang aplikasi tersebut dan dirilis di Google Playstore pada Januari 2017.
