Tidak bisa di pungkiri lagi, konsumsi susu nasional terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Hal ini masih menjadi problema. Sebab untuk bisa memenuhi kebutuhan susu nasional, pemerintah harus mengimpor sebab produksi susu dalam negeri tidak mencukupi. Sehingga ini yang menjadi masalah yang seakan tak kunjung usai.
Kementerian Perindustrian berencana untuk mengurangi ketergantungan terhadap susu impor. Menteri Perindustrian Erlangga Hartanto menjelaskan bahwa, pihaknya sudah mematok target serapan susu hasil peternak lokal bisa menembus 43% di tahun 2021. Agar hal tersebut bisa teruwujud, ia memnita industri pengolahan susu untuk memberikan bimbingan serta pelatihan kepada peternak sapi perah rakyat. “pungkasnya”
Saat ini Kondisi peternak sapi perah rakyat sedang mengalami dilema, bagaimana tidak, para peternak rakyat ini terus di bombardir oleh kedapangan susu impor, sehingga membuatnya tidak bisa bersaing. Dari segi harga pun sudah terlihat ada perbedaannya.
Sementara itu, untuk realisasi penyerapan susu lokal, Kemenperin akan mengeluarkan kebijakan khusus terkait pemberdayaan peternakan. Saat ini pemerintah sudah menyusun prototipe. Jika tidak ada halangan, regulasi tersebut akan di terbitkan pada akhir tahun ini.
Perlu diketahui, dari kebutuhan nasional, serapan susu dari peternak rakyat masih menyumbang sekitar 28%. Hal tersebut karena masih rendahnya tingkat produksi susu dalam negeri. Hal ini membuat industri pengolahan susu harus mengimpor susu seperti dari Belanda dan Australia untuk bisa memenuhi kebutuhan susunya.
Pada tahun 2016, kebutuhan susu dalam negeri mencapai 3.7 juta ton, sementara untuk produksi susu lokal hanya 852.000 ton.