Home Info Agribisnis Musim Kemarau Mengancam Budidaya Ikan Tawar

Musim Kemarau Mengancam Budidaya Ikan Tawar

1305
SHARE

Pembudidaya untuk ikan tawar di beberapa daerah disuruh mulai meningkatkan kewaspadaan pada saat musim kemarau. Hal itu disebabakan di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, untuk 30 ton ikan tawar harus terkena musibah mati karena kemarau serta angin yang tidak menentu.

Salah seseorang Peternak Ikan Endang mengungkap, puluhan ton ikan dengan jenis tawar mati mayoritas ikan nila. Diluar itu, ada juga ikan jenis yang lain, dari mulai ikan mas serta mujair yang saat ini dibudidayakan.

” Bila dirupiahkan, untuk harga satu ton ikan bisa menjangkau Rp 17 juta. Sementara unutk harga per kilonya mencapai Rp 17.000. Berarti, bila ikan yang mati bisa  menjangkau 30 ton, kerugian yang diderita dari peternak ikan capai Rp 510 juta, ” tuturnya, pada wartawan, hari Jumat 1/9/2017.

Simak Juga:  Indonesia dan Vietnam Jalani Kerjasama Pertanian Lahan Rawa

BKIPM Perwakilan Jawa Barat, mengira, kematian puluhan ikan karena ikan susah bernafas karena supply air yang tidak maksimum hingga suhu air jadi tinggi.

” Bukan hanya dikarenakan penyakit. Ikan itu alami kematian dikarenakan diduga ada non infectious disease, ” tegas Kepala BKIPM Perwakilan Jawa Barat Dedy Arief Hendriyanto.

Menurut Dedy, saat perairan dangkal, umumnya juga akan menyebabkan masalah pernapasan pada ikan. Sebab, perairan yang dangkal, jadi suhu juga juga akan alami kenaikan serta ikan tidak bernafsu makan.

Karenanya, pihaknya juga akan lakukan riset pada kwalitas air di tempat. Diluar itu, penambahan kandungan amonia di air juga dapat berlangsung karna pengendapan pakan ikan.

Simak Juga:  Presiden Jokowi Infokan Penurunan Impor Jagung RI

” Menurut sangkaan kami itu memakai pelet atau pakan ikan buatan sendiri. Karna pengendapan pakan itu, saat hujan turun pakan juga akan mengapung ke atas, serta hal tersebut yang mengakibatkan ikan keracunan, ” katanya.