Home Info Agribisnis Serangan Wereng : Gapoktan Menganjurkan Jeda Tanam Padi

Serangan Wereng : Gapoktan Menganjurkan Jeda Tanam Padi

1805
SHARE

Paduan Grup Tani merekomendasikan petani lakukan jarak penanaman padi untuk memutus untuk perkembangbiakan hama wereng batang coklat. Hal semacam ini perlu dilakukan diĀ  lokasi endemis wereng yang ada di Banyumas.

Ketua Paduan Grup Tani Purbalingga Fajar Pamuji menyebutkan, pihaknya memohon petani supaya lakukan jarak tanam padi supaya terlepas dari serangan wereng batang coklat yang semakin besar. Jarak tanam padi yang dianjurkan yaitu 2 x tanam padi serta 1x tanam palawija.

Dia mengatakan, tanam palawija yang membantu petani memakai pupuk organik yang salah satunya bersumber dari jenis pupuk kandang. Demikian sebaliknya, tanam padi mendorong petani semakin banyak mengkonsumsi kimia untuk mengatur hama serta organisme pengganggu tanaman.

Simak Juga:  Petani di Kulon Progo Menghadapi Hama Dengan Alat Canggih

Sesaat, program pemerintah dalam target produksi padi ikut mendorong petani lakukan tanam padi secara terus menerus. Tanam padi tanpa ada jarak menyebabkan perkembangbiakan wereng.

Walau dia mengaku, dinas pertanian yang ada didaerah setempat tidak mereferensikan petani lakukan jarak tanam padi. sedangkan dari pihak Dinas pertanian setempat malah merekomendasikan pemakaian zat kimia untuk mengatur serangan hama.

Selanjutnya, pemakaian benih varietas yang akan memberikan ketahanan terhadap hama wereng dari muali Inpari 31 serta 33 dinilai bukan jalan keluar mengatur serangan wereng yang saat ini sudah begitu hebat.

” Termasuk juga itu tanam padi yang terus menerus. Mengakibatkan, pemakaian kimia sangat tinggi. Tempat sawah di Kabupaten Purbalingga sekarang ini jemu dengan kimia. Jadi kami merekomendasikan ke petani supaya janganlah terus-terusan tanam padi, ” tegas dia saat dihubungi hari Senin 4/9/2017.

Simak Juga:  Sudah Dibeli Tengkulak, Petani di Jombang Pusing Harga Gabah