Home Info Agribisnis Pak Jokowi Yakin Harga Beras Akan Mengalami Penurunan

Pak Jokowi Yakin Harga Beras Akan Mengalami Penurunan

24
SHARE
Harga Beras
Harga Beras Masih Terbilang Tinggi (Sumber gambar: sinpo.id)

Pendahuluan

Presiden Joko Widodo yakin harga beras akan turun pada bulan April karena panen raya yang akan meningkatkan stok beras nasional. Namun, ia mengakui bahwa harga beras medium tidak akan langsung turun drastis. Meski begitu, ia yakin harga beras akan lebih terjangkau dibandingkan saat ini.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (20/3/2024) pukul 09.58 WIB, terjadi penurunan harga beras medium sebesar 0,77% menjadi Rp14.210 per kilogram (kg) dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya. Namun, harga beras premium tetap stabil dengan harga Rp16.540 per kg. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa harga beras medium hari ini masih lebih tinggi daripada harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sekitar Rp10.900-Rp11.800 per kg.

(sumber)

Mengapa harga beras di Indonesia masih terbilang tinggi ?

Harga beras di Indonesia masih terbilang tinggi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi pasar beras di negara ini. Berikut adalah penjelasan mengapa harga beras di Indonesia masih relatif tinggi:

  • Permintaan Tinggi: Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi yang besar, dan beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk. Permintaan yang tinggi ini menyebabkan tekanan pada pasokan beras, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kenaikan harga.
  • Ketergantungan pada Impor: Meskipun Indonesia adalah salah satu produsen beras terbesar di dunia, negara ini masih mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan domestik. Ketergantungan terhadap impor beras dapat menyebabkan fluktuasi harga akibat perubahan dalam pasokan global, fluktuasi nilai tukar mata uang, dan biaya impor.
  • Biaya Produksi yang Tinggi: Faktor biaya produksi yang tinggi juga berkontribusi terhadap harga beras yang tinggi di Indonesia. Biaya produksi yang meliputi bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja dapat meningkatkan harga beras. Selain itu, biaya transportasi, penyimpanan, dan distribusi juga berdampak pada harga beras.
  • Keterbatasan Lahan Pertanian: Lahan pertanian yang terbatas di Indonesia menjadi kendala dalam meningkatkan produksi beras secara signifikan. Pertumbuhan populasi yang cepat dan konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian juga mempersempit lahan yang tersedia untuk bercocok tanam, sehingga produksi beras terbatas dan dapat mempengaruhi harga.
  • Kondisi Iklim dan Bencana Alam: Indonesia sering mengalami perubahan iklim dan bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan cuaca ekstrem lainnya. Hal ini dapat mengganggu produksi beras, menyebabkan penurunan panen, dan mengakibatkan kenaikan harga beras.
  • Regulasi Pemerintah: Kebijakan dan regulasi pemerintah terkait perdagangan beras, subsidi, dan impor juga dapat mempengaruhi harga beras. Fluktuasi kebijakan ini dapat menciptakan ketidakpastian di pasar, yang berdampak pada kenaikan harga.
Simak Juga:  Harga jagung terjun bebas, Sebebas apa ?

Dampak yang terjadi jika harga beras masih terbilang tinggi.

Dampak Penjelasan
Peningkatan kemiskinan Beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Jika harga beras tinggi, masyarakat akan kesulitan membeli beras, sehingga dapat meningkatkan kemiskinan.
Penurunan konsumsi beras Masyarakat akan mengurangi konsumsi beras karena harganya yang mahal. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan gizi, terutama bagi masyarakat miskin.
Peningkatan inflasi Harga beras yang tinggi dapat mendorong inflasi, yaitu kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan memperburuk kondisi ekonomi.
Kerugian petani Petani beras akan mengalami kerugian jika harga beras rendah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi beras dan memperburuk masalah ketahanan pangan.
Simak Juga:  Pemerintah melakukan penaikan anggaran subsidi pupuk, Apa harapannya bagi petani di Indonesia ?

 

Kesimpulan

Presiden Jokowi optimistis harga beras akan turun pada bulan April seiring dengan adanya panen raya yang akan meningkatkan stok beras nasional. Namun, ia mengakui bahwa harga beras medium tidak akan langsung turun drastis. Meski begitu, ia yakin harga beras akan lebih terjangkau dibandingkan saat ini.

Data Panel Harga Bapanas menunjukkan bahwa harga beras medium telah turun sedikit pada 20 Maret 2024. Namun, harga beras medium masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Pemerintah perlu terus memantau perkembangan harga beras dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Hal ini penting untuk mencegah dampak negatif harga beras tinggi bagi masyarakat Indonesia, seperti peningkatan kemiskinan dan penurunan konsumsi beras.