Home Info Agribisnis Pengusaha Ingin Peremajaan Kebun Karet

Pengusaha Ingin Peremajaan Kebun Karet

1244
SHARE

Pemerintah saat ini didorong meningkatkan program peremajaan dalam semua lahan karet yang luasnya sekitar 1 juta ha usai diluncurkan di bulan Maret tahun kemarin. Peremajaan kebun karet kedepa diyakini bakalan akan mampu meningkatkan kesejateraan semua petani karet usai harga turun.

Di unggahan Dewan IRCo (International Rubber Consortium) saat digelarnya rapat tahunan yang mengambil lokasi di Bangkok, Thailand, di 20-21 April 2017, mengatakan kalau harga memang melemah 16,6% dari kisaran 208,88 US Cents per kg di tanggal 2 Januari 2017 kini menjadi 174,17 US Cents per kg di tanggal 19 April 2017.

Suharto Honggokusumo selaku Sekretaris Eksekutif Gapkindo (Gabungan Perusahaan Karet Indonesia) mengatakan jika dalam keadaan harga rendah serta produktivitas rendah, semua petani sama sekali tak akan mendapatkan hasil dari hasil kebun. Mereka bakalan akan mencari pekerjaan lain disbanding berkebun.

“Belum ada 2 bulan ini harga semakin merosot. Saya saat ini juga tak yakin kalau petani akan balik ke kebunnya lagi,” kata dia ke media.

Suharto mengatakan kalau produktivitas dari kebun karet yang ada di Indonesia memang kurang dari 1.000 kg/ha dalam setiap tahunnya, dan ini kalah kalau dibandingkan dengan hasil Vietnam yang mencakup 1.700 kg/ha/tahun. Memang disana dilakukan peremajaan dengan memakai jarak tanam antara 550 batang di setiap 1 ha. Dan di Indonesia, dalam 1 ha hanya ada 400 batang.

Simak Juga:  Penanaman Mangrove oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM)

Sejauh ini Malaysia malahan akan melakuka peremajaan, dan soal hasilnya disinyalir dari angka 1.500 kg/ha/tahun saat ini menjadi 2.500 kg/ha/tahun.