Luki Abdullah selaku Guru Besar dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor mengatakan kalau saat ini perlu ada sebuah manajemen rantai suplai pakan guna memajukan hasil dari industri persusuan di lingkup nasional.
Luki mengatakan kalau selama ini para peternak sapi perah juga sekaligus jadi penyedia pakan ternak guna memenuhi semua ternak mereka sendiri. Akan adanya beban kerja itu, peternak sama sekali tak fokus saat mengembangkan sapi perah dan hasilnya juga nampak tak maksimal.
Sejauh ini, peternak sapi perah memang masih menggantungkan semua pakan ternak lewat jalur tradisional, serta sama sekali tak memperhitungkan stok dari hijauan pakan.
Tak adanya rantai suplai pakan hijauan, maka semua peternak sapi perah sejauh ini hanya memanfaatkan jerami, ampas tahu, serta konsentrat kala dipilih mereka sebagai pakan ternak. Padahal selama ini, hijauan pakan sangat berkualitas dan jadi samalh satu kunci sukses dalam berbisnis sapi perah.
Selama dia menjalani study kelayakan usaha soal pakan ruminansia dalam beberapa lokasi dia menyimpulkan kalau angka kebutuhan dan juga kemampuan peternak dalam mengembalikan hasil produksi susu masih nampak minim dan sama sekali tak memberikan hasil banyak soal hasilnya guna memenuhi kebutuhan keseharian semua peternak.
“Saat ini sangat perlu adanya pihak lain dalam memberikan penyedia pakan hijauan. Dalam bisnisnya kini telah nampak, dan kini memang tinggal investasi,” kata dia ke media.
Sejauh ini memang dalam mencapai kesehatan serta juga kesejahteraan ternak, para peternak diwajibkan memperbanyak hijauan pakan namun yang berkualitas. Silase, rumput odot, gajah serta Mulato selama ini memang hijauan pakan yang dirasa cocok buat ternak di Tanah Air.