Dalam upaya pemerintah dalam menggenjot angka produksi susu segar di negeri ini serta memenuhi kebutuhan nasional, saat ini peternak yang menjalani bisnis sapi perah malahan dihadapkan dalam sebuah persoalan baru, yakni sulitnya dalam mencari lahan pakan.
Saat ini Gabungan Koperasi Susu Indonesia mampu mencatat kalau sebanyak 70% peternak sapi perah saat ini memang sama sekali tak memiliki lahan peternakan. Dan sisanya, 20% dari peternak sapi perah kala sudah memiliki lahan pakan kini masih tak mampu tercukupi, serta sebanyak 10% peternak sapi perah kala sudah punya lahan pakan saat ini telah mampu mencukupinya.
Dedi Setiadi selaku Ketua GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) saat ini meminta pemerintah kedepannya bisa menyiapkan lahan khusus dalam bidang peternakan dengan menjalani kerjasama bersama PT Perkebunan Nusantara. Mengingat selama ini, semua peternak sapi perah dalam pengawasan GKSI sampai dengan saat ini mengusahakan sendiri semua kebutuhan lahan dalam usaha mereka di sektor sapi perah.
GKSI memang membawahi sekitar 96 koperasi peternak sapi perah kala tersebar dalam kawasan Jawa Barat, Jawa Timur, serta Jawa Tengah. Sejauh ini ada 325.000 ekor sapi perah dalam pengawasan GKSI, satu peternak saat ini memiliki rata-rata sebanyak 2-3 sapi perah. Dalam angka ini, ada 150.000 ekor sapi tergolong sapi laktasi bersama angka produksi sebanyak 10 liter – 15 liter salam setiap harinya.
Dan dalam mengatasi minimnya lahan pakan hijauan sejauh ini semua peternak memanfaatkan jerami padi dalam menambah sumber pakan mereka. Menginat lahan hijau saat ini juga sangat minim.