Saat ini peternak unggas lokal masih terus berjuang untuk bisa bersaing dipasar unggas nasional. Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) mulai menjajal peluang ekspor unggas ke negara tetangga Malaysia. Sebab pasar unggas di Malaysia terbilang cukup menjanjikan.
Himpuli berencana mengekspor bibit unggas lokal atau anak ayam usia sehari (Day Old Chick/DOC) dan juga anak itik usia sehari atau Day Old Duck (DOD) ke Malaysia. Selama ini, Malaysia mendapatkan DOC dan DOD dari Prancis, namun selama beberapa pekan ini, unggas asal Prancis sedang ramai terjangkit flu burung. Oleh sebab itu Malaysia menghentikan impor DOC dan DOD dari Prancis.
Hal ini menjadikan peluang untuk para peternak unggas dalam negeri. Peluang Indonesia untuk bisa mengekspor unggas sangat terbuka lebar. Untuk bisa mengekspor DOC dan DOD ke Malaysia, Himpuli akan bekerja sama dengan Green Valley Genetics, yang merupakan perusahaan pembibitan unggas, baik ayam ataupun itik.
Saat ini Himpuli masih menghitung besaran volume dan nilai DOC dan DOD yang akan diekspor. Ditargetkan ekspor ke Negeri Jiran tersebut mulai bisa dilakukan setidaknya pada akhir tahun ini. Tahap pertama, Himpuli mentargetkan bisa mengekspor 200.000 ekor per bulan DOC dan 100.000 ekor perbulan DOD. Target ekspor itu didasarkan pada kebutuhan final stok DOC ayam lokal peternak Malaysia sekitar 46 juta ekor per tahun. Sedangkan untuk DOD sekitar 3,6 juta ekor per tahun.