Home Info Agribisnis Sudah Dibeli Tengkulak, Petani di Jombang Pusing Harga Gabah

Sudah Dibeli Tengkulak, Petani di Jombang Pusing Harga Gabah

8
SHARE

Para petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali dihadapkan pada situasi yang memprihatinkan. Harga gabah di wilayah ini mengalami anjlok drastis, di mana para tengkulak hanya berani membelinya dengan harga Rp 4.600 per kilogram. Hal ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi para petani, karena harga tersebut jauh di bawah biaya produksi yang mereka keluarkan.

Dampak Penurunan Harga Gabah terhadap Petani

Penurunan harga gabah berdampak besar terhadap kesejahteraan para petani di Jombang. Berikut beberapa dampak yang dirasakan oleh petani:

  • Penurunan pendapatan: Petani mengalami penurunan pendapatan karena harga gabah yang rendah. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar biaya produksi.
  • Utang menumpuk: Banyak petani yang terlilit utang karena biaya produksi yang tinggi dan harga gabah yang rendah. Hal ini membuat mereka semakin terbebani dan kesulitan untuk keluar dari kemiskinan.
  • Ketidakpastian masa depan: Petani merasa tidak yakin dengan masa depan mereka karena harga gabah yang tidak stabil. Hal ini membuat mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian dan sumber penghasilan.
Simak Juga:  Yang Dilakukan Pemerintah Untuk Harga Jagung

 

Tuntutan Solusi dari Para Petani di Jombang

Tuntutan Penjelasan
Meningkatkan harga pembelian pemerintah (HPP) Petani meminta pemerintah untuk menaikkan HPP gabah agar mereka mendapatkan harga yang lebih layak untuk produk mereka.
Membangun infrastruktur penyimpanan Petani meminta pemerintah untuk membangun infrastruktur penyimpanan gabah yang memadai untuk menjaga kualitas gabah dan mencegah penurunan harga.
Meningkatkan akses pasar Petani meminta pemerintah untuk membantu mereka dalam memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Anjloknya harga gabah di Jombang merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi dari berbagai pihak. Dengan upaya bersama dari pemerintah, petani, dan pengusaha, diharapkan masalah ini dapat segera diatasi dan kesejahteraan para petani di Jombang dapat meningkat.

Simak Juga:  Tinjauan Presiden Jokowi untuk Bulog

[Sumber]