Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi disepanjang tahun 2018 ini mengalami penurunan yang sangat drastis. Ekspor kopi anjlok 34% terhitung sejak periode Januari sampai November 2018 menjadi US$ 734,73 juta dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya.
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia(AEKI) mengatakan, anjloknya ekspor kopi pada tahun ini akibat tiga hal. Yang pertama, pada tahun ini, panen kopi agak terlambat, kedua stok kopi dari tahun sebelumnya tidak tersedia dan yang ketiga konsumsi kopi dalam negeri mengalami kenaikan.
Diperkirakan hingga akhir tahun2018 ini, ekspor kopi hanya 150.000 ton. Menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 230.000 ton. Selain itu, stok kopi diawal tahun 2018 juga sangat kecil akibat faktor cuaca yang mempengaruhi produksi kopi. Dimana stok awal kopi pada tahun ini hanya 30.000 sampai 40.000 ton
Namun untuk tahun depan, ekspor kopi Indonesia diyakini akan kembali bangkit. Sebab produksi kopi tahun ini diperkirakan bisa menembus 660.000 ton sampai 690.000 ton. Sementara untuk konsumsi kopi dalam negeri pertahunnya sekitar 320.000 ton sampai 330.000 ton. Sehingga di awal tahun 2019 masih ada stok untuk ekspor sekitar 180.000 ton.