Harga jagung di tingkat petani kerap mengalami fluktuasi, terutama saat panen raya. Hal ini tentu merugikan para petani jagung. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia telah menggulirkan sejumlah jurus untuk mendongkrak harga jagung petani yang anjlok.

Jurus Pemerintah Dongkrak Harga Jagung Petani

• Mendorong Serapan Jagung:

  • Bulog dan sektor privat didorong untuk menyerap jagung petani sebanyak-banyaknya.
  • Penyerapan jagung petani oleh Bulog hingga 14 Mei 2024 mencapai 16.000 ton.
  • Fasilitasi pendistribusian jagung dari wilayah surplus ke wilayah defisit mencapai 75 ton.

• Menetapkan Fleksibilitas Harga Acuan:

  • Kebijakan fleksibilitas harga acuan jagung di tingkat petani dan peternak berlaku 25 April hingga 31 Mei 2024.
  • Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian harga bagi petani dan peternak.
  • Harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan kadar air 15% di tingkat produsen naik menjadi Rp5.000 per kilogram.
  • Harga jagung pakan dengan kadar air 20% di tingkat peternak naik menjadi Rp4.725 per kilogram.

• Menghentikan Impor Jagung Sementara:

  • Keputusan ini diambil untuk menjaga harga jagung petani saat panen raya.
  • Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar pemerintah berperan sebagai stabilisator harga pangan.

• Mendorong Pelaku Usaha Ternak Menyerap Jagung Dalam Negeri:

  • Pemerintah mendorong pelaku usaha ternak menyerap jagung dalam negeri sebanyak-banyaknya.
  • Hal ini untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan jagung.

Dampak Jurus Pemerintah Dongkrak Harga Jagung Petani

Harapan Petani Jagung untuk Pemerintah

Petani jagung di Indonesia memiliki beberapa harapan untuk pemerintah, diantaranya:

Harga Jagung yang Stabil dan Menguntungkan:

• Petani jagung berharap agar pemerintah dapat menjaga stabilitas harga jagung di tingkat petani.
• Harga jagung yang stabil dan menguntungkan akan memberikan kepastian pendapatan bagi petani jagung.
• Hal ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung dan mendorong produksi jagung di Indonesia.

Bantuan Permodalan:

• Petani jagung membutuhkan bantuan permodalan untuk membeli input produksi, seperti pupuk, benih, dan pestisida.
• Bantuan permodalan akan membantu petani jagung meningkatkan produktivitas dan hasil panennya.
• Hal ini penting untuk meningkatkan pendapatan petani jagung dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Akses Pasar yang Luas:

• Petani jagung membutuhkan akses pasar yang luas untuk menjual hasil panennya.
• Pemerintah diharapkan dapat membantu petani jagung dalam mencari pasar yang potensial.
• Hal ini penting untuk meningkatkan pendapatan petani jagung dan mendorong pengembangan sektor pertanian di Indonesia.

Infrastruktur yang Memadai:

• Petani jagung membutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, irigasi, dan gudang penyimpanan.
• Infrastruktur yang memadai akan membantu petani jagung dalam mengangkut hasil panennya dan menjaga kualitas hasil panennya.
• Hal ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani jagung.

[Sumber]