Home Info Agribisnis Peternakan Tidak Menguntungkan, Perum Bulog Hentikan Produksi Pakan Ternak

Tidak Menguntungkan, Perum Bulog Hentikan Produksi Pakan Ternak

1105
SHARE

Perum Bulog memilki proyek produksi pakan ternak yang bekerja sama dengan CV Cipta Cahya Perwiratama Bekasi. Dalam kerja sama tersebut, jagung dari Perum Bulog akan diolah menjadi pakan ternak oleh Cipta Cahya. Namun belum lama ini, Perum Bulog memutuskan untuk menghentikan proyek produksi pakan ternak tersebut.

Penghentian produksi pakan ternak karena Bulog mendapatkan banyak kendala dalam pemasaran pakan ternak. Sehingga proyek kerjasama tersebut tidak memberikan keuntungan untuk Bulog, bahkan berpotensi merugikan.

Direktur Komersial Perum Bulog Febriyanto mengatakan, kerja sama ini dilakukan dengan melakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba produksi pakan ternak dari jagung Bulog dimulai pada April 2017 dan berakhir pada Juli 2017. Uji coba dihentikan karena masa ujicoba proyek ini hanya tiga bulan. Setelah masa ujicoba berakhir, Bulog masih memperpanjang proyek tersebut karena masih mencari teknis yang bisa memberikan keuntungan.

Simak Juga:  Apa itu Molase

“Paling tidak dari sisi perusahaan kami tidak rugi, karena kami ada beban bunga dari pinjaman perbankan. Namun beban biaya operasional diharapkan bisa kembaliā€

Ia juga menambahkan, ketika memproduksi pakan ternak, Perum Bulog tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Hal ini disebabkan karena harga pakan ternak yang dijual bulog dibandrol dengan harga Rp 6.000 per kilogram (kg), padahal harga pakan di pasar Rp 6.600 per kg.

Selain itu, dari segi penyaluran pakan ternak, Bulog banyak mendapatkan peternal layer yang mengalami kesulitan pembayaran. Apalagi selama ini para peternak memang sudah terbiasa dengan sistem pembayaran kredit kepada perusahaan. Berbeda dengan Bulog yang terbiasa dengan pembayaran di muka sebelum produk dikirim

Simak Juga:  Apa itu Molase

Akibat mendapakan berbagai macam kendala, Bulog hanya bisa merealisasikan pengolahan jagung untuk pakan ternak sebesar 230 ton dari target s 24.000 ton. Dari pengolahan tersebut, pakan yang dihasilkan sebanyak 400 ton.