Pada tahun 2014 lalu pemerintah berencana untuk melakukan swasembada sapi namun hal tersebut gagal terwujud karena beberapa faktor. Saat ini Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) kembali mewacanakan program swasembada sapi melalui program upaya khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) pada tahun 2017. Hal ini agar populasi sapi dan juga produksi sapi dalam negeri akan semakin meningkat, mengingat untuk tahun depan konsumsi masyarakat terhadap daging sapi akan mengalami peningkatan. Sehingga pemerintah tidak lagi ketergantungan dengan sapi impor. Melalui porgam ini, Kemtan memprediksikan akan mengalami lonjakan produksi sapi nasional hingga 200% dalam 5 sampai 6 tahun kedepan. Atau lebih cepat dari yang ditargetkan presiden selama 10 Tahun.
Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan I Ketut Diarmita, beliau menyampaikan bahwa sampai saat ini populasi sapi dan kerbau Dalam negeri sebesar 15.196.154 ekor. Dengan rincian sebagai berikut, Sapi potong berjumlah 13.597.154 Ekor, Sapi perah 472.000 ekor dan kerbau 1.127.000 ekor. Dari populasi tersebut sebanyak 5.918.921 ekor merupakan sapi betina berumur dua hingga delapan tahun. Sementara itu jumlah populasi sapi potong mencapai 6.622.835 ekor. Sehingga pihaknya akan lebih fokus terhadap sapi betina agar bisa bunting sebanyak mungkin melalui program Inseminasi yang akan mulai ditingkatkan pada tahun depan. “ujarnya”.
Ia juga menambahkan bahwa sampai saat ini terdapat 5,91 juta ekor sapi betina yang siap bunting dengan tingkat keberhasilan mencapai 75%. Sehingga pada tahun 2017 nanti ia memperkirakan akan ada 3 juta ekor sapi yang akan lahir. Dengan program yang terus gencar dilakukan Mentan diharapkan bisa membantu meningkatkan populasi sapi dalam negeri dengan target bisa mencapai 200% untuk 5 hingga 6 tahun kedepan. Jika hal tersebut bisa terwujud, tentunya Indonesia bisa Mengekspor Sapi.