Pihak Asosiasi Peternak Sapi Bali saat ini mendukung sebuah program ke sapi indukan disana untuk Upsus Siwab (wajib bunting) usai hal ini akan mampu meningkatkan populasi sapi yang ada di kawasan Bali.
Indukan sapi dengan kapasitas banyak akan mampu mendukung upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan sapi secara meluas dan menjadikan Bali sebagai salah satu wilayah penyuplay sapi terbesar di tanah air serta membatasi impor dari Negara lain.
Ketut Mupu sebagai Ketua Aksa (Asosiasi Peternak Sapi) Bali saat ini juga mengharapkan kalau pemerintah kedepannya serius dalammengaplikasikan program itu supaya benar-benar mampu membantu peternak yang ada disana.
“Memang saat ini programnya bagus kedepannya memang kami dukung, saat ini peternak memang banyak terkendala. Jika sekarang ini memang program Upsus Siwab dan iniakan kami dukung dengan penuh,” kata dia membenarkan akan program tersebut.
Dalam penuturan dia, program ini memang diyakini bakalan kian memperkuat keputusan dari pemda dalam melarang semua pengiriman sapi indukan menuju luar daerah. Saat ini dia juga terus akan berkoordinasi bersama anggota asosiasi dalam menyiapkan penerapan program ini ke lapangan.
“Kedepannya kami akan mengupayakan penuh program ini. Kami akan terus menjalanan langkah ini, dengan dukungan ini kami berharap kalau perkembangan sapi di Bali akan tumbuh dengan sangat pesat kedepannya.” tutup dia.
Dalam data Dinas Peternakan di Bali, dalam tahun 2015 populasi sapi disana sekitar 538.073 ekor, dan turun kalau dibandingkan di tahun sebelumnya yang mampu menghasilkan 558.000 ekor sapi.
