Home Info Agribisnis Perikanan Desain Ulang Tambak Pesisir Guna Selamatkan Mangrove

Desain Ulang Tambak Pesisir Guna Selamatkan Mangrove

1244
SHARE

Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang diminta dalam menata ulang semua konsep mereka dalam membudidayakan perikanan dalam area pesisir pantai guna tak mengganggu ekosistem mangrove.

Cecep Kusmana selaku Guru Besar Ekosistem Mangrove dari IPB (Institut Pertanian Bogor) mengatakan kalau pembangunan tambak memang menjadi sebuah ancaman ke ekosistem mangrove. Dalam kisara tahun 1980-2015, soal wilayah berair payau mampu berkurang dari luas 4,25 juta ha kali ini menjadi 3,2 juta ha.

“Mangrove Indonesia memang saat ini paling luas di dunia. Namun dalam waktu 35 tahun, sekitar 24% mangrove sudah dinyatakan hilang,” kata dia ke media.

Cecep juga mengatakan kalau 500.000 ha tambak saat ini sudah berdiri dalam wilayah pesisir pantai Kalimantan, Sumatra serta di Jawa. Guna menihilkan angka konversi, dirinya kini menginginkan kalau KKP juga menerapkan sistem silvofisheri. Dengan langkah ini maka nantinya ikan dan udang bakalan akan mampu dibudidayakan asalkan area tanam mangrove serta kolam kedepannya juga didesain secara imbang.

Simak Juga:  Demi Rumput Laut, RI Gandeng China dan Singapura

“Di ekosistem mangrove, memang ikan akan lebih tahan terkena penyakit usai daunnya mampu membelokir enzim yang mengancam kesehatan ikan disana,” tegasnya.

Dalam catatan saat ini, ada sekitar 202 jenis tanaman mangrove yang berkmbang baik di Indonesia dimana didalamnya ada sebanyak 156 spesies fauna yang tinggal di darat dan laut didalamnya. Fauna darat didalamnya ada sebanyak 55 spesies serta lainnya adalah jenis fauna laut.