Dalam mewujudkan target Indonesia sebagai pemasok ikan hias secara internasional, kedepan semua pengusaha ikan hias juga pantas mengenal dan menguasai soal cara perdagangan ikan hias di ranah internasional, mereka juga pantasnya memahami konstelasi internal (soal data, perizinan dan kemitraan), serta juga strategi (mencakup roadmap, business plan dan rencana aksi) dalam menjalankan usaha ini.
KKP dalam beberapa waktu sebelumnya juga sudah menetapkan target produksi dari ikan hias akan menembus kisaran 2,1 miliar ekor dalam tahun ini dan juga dipastikan bisa memenuhi permintaan dari pasar domestik dan juga ekspor kala nampak terus meningkat. Soal target dalam catatan akan naik sebesar 61% dibandingkan tahun lalu 2015.
Usai ada peningkatan dari rata-rata 9% setiap tahunnya, produksi ikan hias dalam tahun lalu ada di catatan 1,3 miliar ekor. Dalam pasar dunia, saat ini Indonesia masih menduduki peringkat eksportir terbesar yang ke-5 dibawah Singapura, Spanyol, Jepang ,serta juga Republik Ceko. Angka pengapalan ikan hias dari Indonesia di tahun 2014 mampu senilai US$20,9 juta.
“Ikan hias yang khususnya adalah ikan hias laut di Indonesia memang cukup sangat diminati pihak penghobi (ikan hias) lokal dan juga internasional,” ungkap Slamet Soebjakto selaku Dirjen Perikanan Budidaya KKP.
Dalam menyediakan pasokan ikan hias air laut, saat ini KKP sudah menugaskan UPT (unit pelaksana teknis) dari lingkup Ditjen Perikanan Budidaya guna melakukan produksi serta juga perekayasaan dan beberapa teknologi bari dalam sektor budidaya ikan hias laut usai sejuah ini memang pihak BBPBL (Balai Besar Perikanan Budidaya Laut) di Lampung, BPBL (Balai Perikanan Budidaya Laut) di Ambon, BPBL Lombok dan juga Batam, kini sudah mengembangkannya.
