Home Info Agribisnis Perkebunan Tahun ini, Produksi Kopi Jawa Timur Diperkirakan Menurun

Tahun ini, Produksi Kopi Jawa Timur Diperkirakan Menurun

1612
SHARE

Sepanjang tahun 2017 ini, produksi kopi Jawa Timur diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 20% – 30%. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi kopi adalah karena cuaca yang tidak menentu di sentra sentra kopi. Dengan cuaca yang tidak menentu ini akan mempengaruhi produktifitas kopi ditingkat petani.

Menurut Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Jawa Timur, Bambang Sriono mengatakan, curah hujan tinggi dan kadang tidak menentuk sangat mengganggu pembungaan tanaman kopi. Agar bisa memenuhi kopi dalam negeri, banyak para petani kopi yang melakukan hilirisasi produk, yaitu dengan cara dari biji kopi siap roasting menjadi biji kopi roasting dan kopi bubuk sehingga bisa mendapatkan nilai tambah. Dan sudah hampir semua sentra kopi yang ada di Jatim melakukan sistem ini.”ucapnya”

Simak Juga:  Integrasi Sawit dengan Budidaya Sapi di Sulawesi Tengah

Daerah penghasil kopi yang sudah menerapkan sistem hilirisasi adalah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Malang, Probolinggo, Mojokerto, Jombang, Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, serta Magetan.

Penurunan kopi di tahun 2017 ini akan berdampak terhadap ekspor. Nilai ekspor kopi bisa anjlok. Namun hal ini tidak akan mempengaruhi pasar kopi nasional. Sebab permintaan biji kopi, roast bean, dan kopi bubuk terus meningkat dan bisa terpenuhi dengan baik. tahun 2016, produksi kopi rakyat Jawa Timur mencapai 78.745 ton dan yang diekspor 58.600 ton. Dan untuk tahun ini diperkirakan berkurang karena faktor cuaca yang menghambat.