Home Data & Statistik Vlog Seri RHA Rapid Health Assessment

Vlog Seri RHA Rapid Health Assessment

613
SHARE

Vlog RHA #1 – Pengenalan Rapid Health Assessment (RHA)

Kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi terkait bencana alam, merupakan sebuah hal yang sangat dibutuhkan dan perlu mendapatkan perhatian khusus, agar proses penanggulangan masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. RHA atau Rapid Health Assessment sebagai sebuah solusi merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, serta menganalisis data yang dilakukan secara langsung di lokasi bencana.

Pada penerapannya, RHA memiliki tujuan yang kompleks yaitu untuk menilai permasalahan kesehatan, potensi risiko, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan serta membuat rekomendasi dalam rangka respon cepat penanggulangan krisis kesehatan. Untuk mendapatkan data secepat dan seakurat mungkin, RHA dilakukan secara langsung di lokasi bencana, seperti di Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan, pos kesehatan, lingkungan tempat tinggal, hingga pada lokasi-lokasi pengungsian.

Melihat urgensi diatas, maka para tenaga kesehatan diharapkan mampu mempelajari tahapan pelaksanaan RHA sebelum bencana terjadi, karena informasi yang cepat, tepat, serta akurat merupakan kunci penanganan krisis kesehatan.

Vlog RHA #2 – Persiapan Rapid Health Assessment (RHA)

Kegiatan pelaksanaan RHA atau Rapid Health Assasment di lokasi bencana, merupakan sebuah kegiatan kompleks yang menyangkut proses pengumpulan, pengolahan, mendokumentasikan serta menganalisis data secara langsung, maka dengan demikian, mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan, juga merupakan hal penting agar proses pendataan dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

Adapun pada proses persiapannya, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

  1. Membentuk Tim dan menentukan Ketua
  2. Mempelajari situasi di lokasi bencana, yang terdiri dari potensi masalah kesehatan, kapasitas kesehatan yang ada, serta akses transportasi dan komunikasi di lapangan.
  3. Pelajari aspek keamanan dan keselamatan tim
  4. Mengidentifikasi potensi bahaya atau hazard serta prosedur penyelamatan.
  5. Mempelajari profil kesehatan dari wilayah terdampak.
  6. Koordinasi di lokasi bencana dengan pihak terkait seperti Rumah sakit, Dinas Kesehatan, BPBD.dll.
  7. Membawa kartu identitas, surat tugas, form penilaian, keperluan administrasi serta peralatan pribadi seperti makanan dan obat

Dengan menerapkan dan memperhatikan langkah-langkah diatas, diharapkan adanya risiko bahaya  selama melaksanakan kegiatan RHA, dapat diminimalisir. Karena keberangkatan ke lokasi bencana, bukan lah hal yang sederhana dan tanpa risiko, sehingga perlu adanya persiapan.

Vlog RHA #3 – Teknik Pengumpulan Data Rapid Health Assessment

Setelah adanya persiapan yang baik dan matang dari seluruh anggota sebelum berangkat, maka proses pelaksanaan RHA aau Rapid Health Assessment dapat dilakukan. Dalam penerapannya, hal pertama yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah dengan mengumpulkan data terkait lokasi serta situasi dan kondisi lapangan setelah terjadinya bencana alam.

Pada episode ketiga dari vlog RHA kali ini, dijelaskan beberapa Teknik pengumpulan data yang baik dan benar selama berada di lokasi bencana, seperti berikut :

  1. Observasi secara langsung dampak kesehatan di lokasi bencana terjadi, seperti korban, kerusakan fasilitas kesehatan dan pengungsian.
  2. Melakukan wawancara dengan informan kunci, seperti tokoh masyarakat, petugas kesehatan, penyintas bencana, hingga petugas dari institusi lain.
  3. Mengumpulkan informasi dari data sekunder yang dapat diambil dari profil kesehatan serta data-data dari institusi lain.
  4. Apabila tidak tersedia data primer dan sekunder, dapat dilakukan survei cepat dengan data secara acak dari salah satu lokasi.

Proses penerapan beberapa Teknik pengambilan data yang terdapat pada poin di atas menjadi hal yang penting untuk dilakukan, agar terciptanya informasi yang cepat, tepat, dan akurat dapat diperoleh oleh petugas di lapangan. Sehingga, penanganan terkait bencana tersebut, dapat sesuai dan tepat sasaran.

Vlog RHA #4 – Cara Mengisi Data Rapid Health Assessment

Setelah memahami terkait bagaimana proses persiapan dan pengambilan data yang baik dan benar dilaksanakan, maka pengisian formulir pelaporan dari hasil pengambilan data di lokasi bencana alam terjadi, juga merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan. Karena hanya dengan melakukan pengisian pelaporan, maka Informasi yang telah dikumpulkan secara baik oleh pelaksana RHA, dapat dilihat dan di Informasikan.

Untuk itu, pada episode keempat dari Vlog RHA kali ini, akan dijelaskan beberapa langkah pengisian dan apa saja yang perlu diisi pada Formulir Pelaporan Penilaian Cepat Kejadian Krisis Kesehatan agar tidak terjadi kesalahan, seperti berikut :

Data Pra Bencana

  1. Pada data pra bencana, ada beberapa hal yang perlu diisi, seperti
  2.  Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk
  3. Jumlah populasi kelompok rentan (Balita, Bumil, Buteki, Lansia, dan Penyandang Disabilitas)
  4. Nama dan Jumlah fasilitas kesehatan
  5. Data jumlah SDM Kesehatan
  6. Jenis Kejadian Krisis Kesehatan
  7. Waktu Kejadian Krisis Kesehatan
  8. Deskripsi Kejadian Krisis Kesehatan
  9. Lokasi Kejadian Krisis Kesehatan
  10. Jumlah Korban
  11. Fasilitas Kesehatan yang Rusak
  12. Fasilitas Umum
  13. Kondisi sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di Lokasi Penampungan Pengungsi
  14. Ketersediaan sumberdaya seperti obat, sarana pendukung kesehatan, hinga alat komunikasi
  15.  Upaya Penanggulangan yang Telah dilakukan
  16. Bantuan yang Diperlukan
  17. Rekomendasi.

Proses pengisian Formulir Pelaporan Penilaian Cepat Kejadian Krisi Kesehatan merupakan langkah yang panjang, namun mampu memberikan informasi yang sangat bermanfaat. Karena pengisian data yang tepat, akan menghasilkan intervensi yang tepat.

Vlog RHA #5 – Analisis Data dan Rekomendasi Rapid Health Assessment

Setelah data terinput dengan baik dan telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah dijelaskan pada periode keempat Vlog RHA, maka proses analisis data  dan rekomendasi RHA (Rapid Health Assessment baru dapat dilakukan. Proses analisis data dilakukan cara metode perbandingan, yaitu membandingkan data sebelum terjadinya bencana, dengan data setelah terjadi bencana. Selain itu, proses analisis data juga dapat dilakukan dengan membandingkan data RHA dengan data Standar Pelayanan Minimal Kesehatan.

Untuk dapat membandingkan data RHA dengan data Standar Pelayanan Minimal Kesehatan, maka perlu diketahui standar apa saja yang digunakan, seperti :

  1. Standar Upaya Manajemen Krisis Kesehatan.
  2. Standar Pelayanan Kesehatan, yang meliputi :

a.  Standar Pelayanan Medis Dasar dan Rujukan

b.  Standar Pencegahan Penyakit menular

c.   Standar Kesehatan Lingkungan

d.  Standar Kesehatan Reproduksi Darurat

e.  Standar Kesehatan Jiwa dan Psikososial

f.   Standar Pelayanan Gizi Darurat

g.  Standar Penatalaksanaan Korban Meninggal Akibat Bencana

Adanya proses analisis yang kompleks, digunakan guna Menyusun rekomendasi upaya prioritas yang harus dilakukan dan menentukan kebutuhan kesehatan, yang harus dipenuhi dengan segera dalam rangka respon cepat kejadian bencana. Sehingga demikian, hasil dari analisis yang akurat, diharapkan akan menjamin rekomendasi yang tepat.

Vlog RHA #6 – Penyajian Data Informasi dan Alur Informasi RHA

Langkah panjang dan kompleks yang dimulai dari persiapan, pengambilan data, penginputan data, analisis data dan rekomendasi RHA, telah mengantarkan kita pada pembahasan terakhir, yaitu terkait proses penyajian data informasi dan alur informasi yang telah dikumpulkan oleh tim RHA di lokasi bencana.

Data RHA yang telah dikumpulkan dan dianalisis, dapat segera disusun dalam bentuk laporan kegiatan RHA atau infografis yang didalamnya termuat beberapa poin, seperti :

  1. Gambaran singkat kejadian bencana. Termasuk didalamnya yaitu jenis, waktu, lokasi, jumlah korban dan fasilitas yang rusak hingga perkiraan luas daerah serta informasi populasi yang terdampak oleh bencana
  2. Kapasitas Respon. Termasuk didalamnya dibagi menjadi 3 yaitu, Jenis dan jumlah SDM Kesehatan, Data Fasilitas pelayanan kesehatan dan logistik kesehatan.

Dalam penerapannya, proses pelaporan dapat dilakukan secara berjenjang, yaitu melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, kemudian disampaikan kepada Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis Kesehatan. Sehingga dengan demikian, proses penyajian data yang sesuai dan baik, diharapkan dapat membantu proses pengambilan keputusan dengan cepat, tepat, dan akurat.