Home Info Agribisnis Presiden Jokowi Meresmikan Tambak Budidaya Ikan Nila

Presiden Jokowi Meresmikan Tambak Budidaya Ikan Nila

9
SHARE
Budidaya Ikan Nila

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Karawang, Jawa Barat, pada tanggal 8 Mei 2024. Peresmian ini menandai transformasi tambak udang seluas 80 hektare menjadi pusat budidaya ikan nila salin yang modern dan berkelanjutan.

Produksi Diperkirakan Mencapai Rp196,5 Miliar per Tahun

Modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Karawang diperkirakan mampu menghasilkan produksi sebesar 7.020 ton per tahun. Dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp28.000 per kilogram, total produksi tambak tersebut bernilai sekitar Rp196,5 miliar per tahun.

Simak Juga:  Aksi Bersih Taman Margasatwa oleh PATELKI

Peningkatan Produksi Ikan Nila Nasional

Pemerintah menargetkan peningkatan produksi tambak nila salin di Karawang hingga mencapai 10.000 ton per tahun. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi ikan nila nasional.

Potensi Pasar Ikan Nila yang Tinggi

Ikan nila memiliki nilai ekonomi yang tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Data Future Market Insight menunjukkan bahwa nilai pasar ikan nila dunia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai US$14,46 miliar atau setara Rp232 triliun. Nilai tersebut diprediksi meningkat menjadi US$23,02 miliar atau setara Rp370 triliun pada tahun 2034.

Olahan Ikan Nila untuk Ekspor

Hasil panen dari tambak nila salin di Karawang akan diolah menjadi produk olahan ikan fillet yang ditujukan untuk ekspor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor ikan nila.

Simak Juga:  Petani Gunung Wilis Tanam Cabai Akibat 40 Hektare Lahan Cengkih Mati

Modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Karawang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi ikan nila nasional dan memanfaatkan potensi pasar ikan nila yang tinggi. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor ikan nila.

[Sumber]