Home Bisnis & Wirausaha Belajar Bercocok Tanam di Tempat Wisata Jakarta Baru, Agro Eduwisata Ragunan

Belajar Bercocok Tanam di Tempat Wisata Jakarta Baru, Agro Eduwisata Ragunan

262
SHARE
belajar bercocok tanam di agroeduwisata
sumber gambar: litbang.pertanian.go.id

Mentan Syahrul Yasin Limpo ikut serta dalam peresmian tempat Edukasi dan wisata permakultura di Indonesia yang pertama. Konsep permakultura sendiri adalah sebuah pertanian berkelanjutan dimana ada pertanian, perkebunan dan peternakan menjadi satu kesatuan. Tempat wisata ini adalah AER atau Agro Eduwisata Ragunan.

Berlokasi di Jalan Poncol RAGUNAN, Jakarta Selatan, pembukaan tempat wisata agro eduwisata ini mendapatkan banyak perhatian.

Mentan juga menyatakan bahwa area taman agro eduwisata ini pembangunannya tidak hanya berhenti sampai di situ. Selain mengembangkan area agro eduwisata, AER nantinya juga akan dikembangkan sebagai kawasan produksi, inovasi teknologi, konservasi lingkungan dan juga untuk inkubasi bisnis.

Dengan begitu kawasan AER nantinya diharapkan akan menjadi kawasan pertanian yang modern dimana pertanian sudah tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga bisa di terapkan pada masyarakat modern.

Simak Juga:  Skema DMO Minyak Goreng Dirombak, Petani Sawit Terdampak?

Gubernur DKI meyakinkan Kementan untuk menggunakan lahan mereka karena lahan di DKI cukup baik. Hal ini juga di amini oleh Kementan dan pada akhirnya terbentuklah taman agro eduwisata atau AER ini.

Pasca kesuksesan proyek AER ini, Kementan Syahrul juga ikut mendukung pihak lain untuk ikut serta memanfaatkan lahan dengan lebih baik seperti pemanfaatan untuk proyek AER ini terlebih pihak-pihak yang berhubungan dengan pertanian di perkotaan.

AER ini akan terus dikembangkan bukan hanya sebagai area wisata dan edukasi tapi juga akan di garap menjadi sebuah taman dan kebun bibit yang bisa diakses oleh masyarakat dan digunakan untuk pembibitan sendiri di rumah pengunjung yang berkenan.

Simak Juga:  Skema DMO Minyak Goreng Dirombak, Petani Sawit Terdampak?

Dengan pembibitan di pekarangan pribadi, diharapkan tanaman bibit ini dapat dirawat sehingga hasilnya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jadi biaya pengeluaran untuk bahan pangan bisa diminimalisir. Sayur dan hasil tanah lain yang lebih sehat dan bebas pestisida juga akan membuat masyarakat menjadi lebih sehat.

Dalam acara pembukaan ini juga disertai dengan penandatanganan perjanjian pengembangan AER antar Kementan dengan gubernur DKI yang rencananya akan mengembangkan 12 titik lokasi dalam proyek AER ini. Jika sukses proyek ini akan menjadi salah satu proyek terbaik untuk penghijauan Jakarta.