Home Info Agribisnis Peternakan Bibit unggas impor masih Tinggi

Bibit unggas impor masih Tinggi

1276
SHARE

Badan karantina Kementerian Pertanian mengumumkan akan pelarangan impor unggas dari tuju negara yang positif terjangkit virus flu burung yaitu, Swedia, Finlandia, Belanda, Jepang, Prancis, India, dan Rumania. Di prediksikan tidak bisa lagi untuk menahan laju impor unggas. Hal tersebut karena importir bibit ayam atau Grand Parent Stock (GPS)  tidak ada rasa khawatir terkait hal tersebut. Dan impor unggas hingga saat ini masih terbilang cukup tinggi walau sudah ada larangannya.

Seperti PT Japca Comfeed Indonesia Tbk, yang mengaku bahwa usahanya masih terus berjalan walaupun sudah ada pelarangan impor dari tujuh negara tersebut. Sebab pihak perusahaan mengatakan tidak ada hubungannya dengan tujuh negara tersebut. Sebab selama ini perusahaan hanya mengambil bibit induk ayam dari Amerika dan Jerman. Namun perusahaan enggan membeberkan jumlah impor bibit undukan perusahaan pertahunnya.

Simak Juga:  Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Padi

Sementara itu PT Charoen yang masih mengimpor unggas, mengatakan bahwa pihak perusahaan masih akanmengkaji ketetapan yang sudah dikeluarkan oleh pemerinah. Namun perusahaan akan mengambil sikap terkait larangan tersebut.

Menyangkut dengan faktor virus flu burung yang melanda beberapa negara. Larangan impor ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan impor GPS yang sangat tinggi yang dilakukan peternak besar. Walau sudah ada larangan impor GPS ditujuh negara ini, namun bisa diprediksikan untuk tahun depan jumlah impor GPS masih tetap Tinggi. Sebab perusahaan peternak besar masih banyak.

Umumnya impor dilakukan oleh pihak swasta, sebab perusahaan ternak besar di indonesia sangat banyak. Dan mengimpor dari berbagai macam negara.

Simak Juga:  Integrasi Sawit dengan Budidaya Sapi di Sulawesi Tengah

Jumlah Perusahaan Ayam Pedaging Menurut Kegiatan Utama Tahun 2009-2014

Kegiatan Utama – Ternak Ayam 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pembibitan – Pure Line 2 2 2 1 3 1
Pembibitan – Grand Parent Stock (GPS) 7 5 4 6 7 7
Pembibitan – Parent Stock 35 38 45 59 60 77
Budidaya 94 106 108 118 106 81
Total Perusahaan 138 151 159 184 176 166