Untuk pertama kalinya buah pisang dan nanas asal Kabupaten Karimun, Riau diekspor ke Singapura. Ekspor tersebut meliputi 1 ton pisang dan 5 ton nanas ke Singapura. Nantinya ekspor ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Target ekspor selanjutnya yaitu 10 ton per minggu hingga akhir tahun ini dan tahun 2019 diharapkan bisa menembus 20 ton per minggu.
Buah pisang dan nanas kundur tersebut berasal dari Pulau Kundur yang sudah dikenal sebagai daerah penghasil pisang dan nanas di Kepulauan Riau dengan luas area tanam mencapai 300 hektar dengan produktivitas sekitar 20 ton periminggu. Dijadikan nya Negara Singapura sebagai negara target ekspor karena memang lokasinya yang sangat dekat secara geografis.
Ekspor perdana buah pisang dan nanas asal Karimun ke Singapura ini menjadi momentum baik disaat nilai tukar rupiah sedang melemah, sehingga ekspor bisa menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan devisa. Diharapkan untuk selanjutnya akan tercipta industri hilir sehingga mampu memberikan peningkatan nilai tambah.
Agar bisa mencapai target ekspor tersebut, Dinas Pangan dan Pertanian Karimun menggandeng Badan Litbang Pertanian khususnya Balai Besar Pascapanen yang menjadi penyedia teknologi dan line proses penanganan buah segar ekspor. Sementara itu Ditjen Hortikultura akan menyediakan bangunan PHO serta memberikan fasilitas ekspor terhadap PT Alamanda Sejati Utama sebagai eksportir untuk target ekspor Singapura.
Diharapkan dengan target realisasi ekspor ini akan terus berkembang dan lebih banyak buah lagi yang di ekspor, mengingat Singapura menjadi negara strategi untuk menjadi negara tujuan ekspor buah Indonesia.
