Tahun ini ekspor rempah nasional diprediksi masih akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut karena ekspor rempah Indonesia masih berpotensi di pasar internasional. Permintaan dari luar pun saat ini masih tinggi, sehingga ini menjadi salah satu faktor ekspor rempah Indonesia masih menjanjikan.
Dewan Rempah Indonesia menyebutkan, rempah digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Tidak hanya untuk bahan makanan, rempah juga dipergunakan untuk bahan obat, parfume, kosmetik dll. Oleh sebab itu potensi ekspor rempah Indonesia masih tinggi.
Pada tahun ini, optimis ekspor rempah dalam negeri bisa mengalami kenaikan. Rasa optimis tersebut karena nilai ekspor tahun lalu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor rempah hingga Oktober 2017 mencapai US$15,09 miliar atau naik 18,39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari segi perdagangan, rempah Indonesia menjadi salah satu komoditas yang berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan luar negeri sebesar US$1,39 miliar hingga Agustus 2017. Adapun beberapa komoditas ekspor rempah Indonesia yang potensial, yaitu kayu manis, cengkeh, kapulaga, pala, kopi, lada, kunyit dan jahe. Yang banyak peminatnya adalah kayu manis
Rempah Indonesia bisa bersaing dengan baik di pasar internasional. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-4 eksportir rempah dunia dengan pangsa pasar hampir 4.8% tahun 2015 dibawah India, Vietnam dan Tiongkok