Home Info Agribisnis Perkebunan Eksportir – Kualitas Pala Harus di Tingkatkan

Eksportir – Kualitas Pala Harus di Tingkatkan

1267
SHARE

Tahun 2018 diperkirakan ekspor biji pala akan mengalami kenaikan. Hal tersebut karena permintaan diluar masih sangat tinggi. Walaupun permintaan terus meningkat, namun eksportir menginginkan agar kualitas pala juga ikut di tingkatkan. Hal tersebut agar kualitas dan nilai ekspor bisa berjalan berdampingan. Sebab bukan tidak mungkin, ada saja pala ekspor yang ditolak karena tidak memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan oleh negara tujuan.

Pada tahun 2017 lalu, setidaknya ada 31 penolakan ekspor pala asal Indonesia akibat adanya pengaruh mikrotoksin. Karena hal tersebut eksportir harus mengalami kerugian sebesar US$ 3,58 juta. Walaupun kualitas pala ada yang kurang begitu baik, namun pasar global masih tetap skeptis sebab pala tidak mempunyai aditif yang bisa menggantikannya.

Simak Juga:  Komitmen BPN Sulteng Membangun Kesejahteraan Warga dengan Agraria

Tidak bisa dipungkiri juga, jika kualitas pala tidak dijaga dan ditingkatkan. Bukan tidak mungkin akan terjadi penurunan harga pala. Sebab negara lain sangat memperhatikan kualitas barang yang di impor. Saat ini harga pala berada diharga terendah Rata-rata harga pala di pasar internasional berkisar US$ 8 per kg. Sementara, harga rata-rata pala bisa lebih dari US$ 10 per kg

Kalau ditingkat petani di Indonesia, harga pala Grade A yang masih ada kulit dibandrol sebesar Rp 37.000 per kg. harga ini terbilang cukup rendah sebab pada 2016 lalu harga pala sempat menyentuh harga Rp 110.000 per kg. Saat itu, permintaan atas pala tinggi, sementara produksi sempat menurun.

Simak Juga:  Jenis - Jenis Rumput di Indonesia

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menjaga kualitas pala. Seperti Good Agriculture Practices (GAP) pada proses budidaya, Good Handling Practices (GHP )pasca panen dan Good Manufacturing Practices (GMP) di gudang eksportir.