Home Info Agribisnis Kementan Intruksi BUMN Tentang Penyerapan Gabah

Kementan Intruksi BUMN Tentang Penyerapan Gabah

19
SHARE
Gabah

Harga gabah petani di berbagai daerah di Indonesia mengalami anjlok dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disebabkan oleh panen raya padi yang melimpah, namun tidak diimbangi dengan permintaan yang cukup dari pasar. Anjloknya harga gabah ini tentu saja merugikan para petani. Mereka harus menjual hasil panen mereka dengan harga yang jauh lebih rendah dari biaya produksi. Kementerian Pertanian (Kementan) telah meminta BUMN pangan seperti Bulog dan ID Food untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani. Hal ini dilakukan agar harga gabah di pasaran dapat kembali stabil dan menguntungkan petani.

Penyebab Anjloknya Harga Gabah dan Upaya Kementan

Penyebab Anjloknya Harga Gabah Penjelasan Upaya Kementan
Panen raya padi yang melimpah Panen raya padi yang terjadi pada bulan Maret hingga April 2024 ini menghasilkan gabah yang melimpah. Hal ini menyebabkan pasokan gabah di pasaran menjadi berlebih. Kementan meminta Bulog dan ID Food untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani dengan harga yang wajar.
Permintaan pasar yang tidak mencukupi Permintaan pasar terhadap gabah tidak sebanding dengan pasokan yang melimpah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti daya beli masyarakat yang masih rendah dan tingginya harga beras. Kementan melakukan intervensi pasar dengan membeli gabah petani secara langsung.
Kurangnya koordinasi antar instansi Kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam menangani masalah ini juga menjadi salah satu faktor penyebab anjloknya harga gabah. Kementan terus meningkatkan koordinasi antar instansi terkait untuk menangani masalah ini secara lebih efektif.
Simak Juga:  Harga Gabah dan Nilai Tukar Petani Menurun Drastis

Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Kementan, harga gabah petani dapat kembali stabil dan menguntungkan petani. Selain itu, perlu dilakukan beberapa solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, antara lain:

  • Meningkatkan infrastruktur penyimpanan gabah: Hal ini dilakukan agar gabah hasil panen dapat disimpan dengan baik dan tidak mudah rusak.
  • Membangun industri pengolahan gabah: Hal ini dilakukan agar gabah dapat diolah menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti beras, tepung beras, dan mie.
  • Meningkatkan edukasi kepada petani: Perlu dilakukan edukasi kepada petani tentang bagaimana mengelola hasil panen mereka dengan baik, seperti melakukan penyimpanan yang tepat dan mencari pasar yang tepat.

Anjloknya harga gabah petani merupakan masalah yang perlu segera diatasi. Kementan dan berbagai pihak terkait perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat agar harga gabah petani dapat kembali stabil dan menguntungkan petani.

Simak Juga:  Pemerintah melakukan penaikan anggaran subsidi pupuk, Apa harapannya bagi petani di Indonesia ?

[Sumber]