Home Info Agribisnis Perkebunan Kisah Tragis Pelopor Teh Celup Di Indonesia

Kisah Tragis Pelopor Teh Celup Di Indonesia

682
SHARE

Jika kita berbicara tentang teh celup, tentu yang muncul pertama kali dalam pikiran kita adalah Sariwangi. Ya, produk tersebut memang sudah sangat melekat ditelinga masyarakat untuk produk teh dan sangat populer sampai saat ini.

Sariwangi merupakan perusahaan teh yang didirikan pada tahun 1962 dengan nama lengkap yaitu PT Sariwangi Agricultural Estate Agency. Perusahaan berkantor di Gunung Putri,Bogor, Jawa Barat. Awal berdirinya,perusahaan ini bergerak di sektor perdagangan komoditas teh. Lalu berkembang menjadi produsen teh yang meliputi prosen blending serta pengemasan.

Di era keemasannya, Sariwangi merupakan perusahaan yang sangat kompetitif. Produk yang di tawarkan pun sangat inovatif. Bahkan salah satu produk yang dihasilkan menjadi pelopor kebiasaan minum teh masyarakat Indonesia yaitu teh Celup Sariwangi.

Simak Juga:  Pupuk Kaltim Sudah Disiapkan Hingga April 2024

Namun sejak tahun 2015, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency bersama dengan perusahaan afiliasinya yaitu PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung mengalami kesulitan financial. Dua perusahaan tersebut terjerat utang sekitar Rp 1.5 Triliun kepada sejumlah kreditur.

Terdapat 5 bank yang mengajukan tagihan kepada perusahaan teh tersebut yaitu PT HSBC Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Panin Indonesia Tbk, dan PT Bank Commonwealth.

Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terkait pengabulan pembatalan homologasi dari PT Bank ICBC Indonesia kepada PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (MPISW). Karena hal tersebut, dua perusahaan perkebunan teh ini sudah resmi ditetapkan pailit.

Simak Juga:  Aksi Bersih Taman Margasatwa oleh PATELKI

Namun terkait merek dagang Sariwangi yang merupakan milik PT Unilever Indonesia Tbk, perusahaan menyampaikan jika perusahaan masih akan terus memproduksi teh Sariwangi.