Indonesia kedatangan 12 Negara dari Afrika dan Timur Tengah yang akan melakukan pelatihan singkat tentang keunggulan sektor perikanan Indonesia disalah satu produsen utama ikan nasional di Ambon, Provinsi Maluku, selama delapan hari mulai pada Senin (17/7).
Nantinya para peserta akan mendapatkan pendidikan tentang bagaimana penangkapan ikan yang ramah lingkungan,budidaya ikan tengah laut dan pengolahan hasil laut agar memiliki nilai tambah. “ucap Pejabat Diplomat Utama Kementerian Luar Negeri, Ronny Prasetyo Yuliantoro.
Beberapa negara yang menghadiri pelatihan tersebut mengakui jika saat ini negaranya sedang menghadapi masalah menipisnya cadangan ikan yang diakibatkan oleh penangkapan berlebihan dan kerusakan lingkungan. Salah satu negaranya adalah Mesir yang mengalami penurunan produksi yang terjadi di wilayah sumber utama Sungai Nil, Danau Nasser dan Danau Toshka.
Hampir beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah mengalami masalah seperti tersebut. seperti cadangan ikan laut dan tawar di Mesir sudah dieksploitasi sehingga perlu pengurangan. Hal tersebut membuat Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan berinisiatif untuk mengadakan pelatihan untuk negara di Afrika dan Timur Tengah yang menghadapi persoalaan yang sama.
Nantinya negara tersebut akan mendapatkan ilmu lebih tentang cara menangkap ikan yang baik dan yang benar agar tidak mencemari lingkungan
