Penggusuran keramba yang ada di waduk dan danau memberikan efek yang besar terutama terhadap hasil produksi ikan air tawar yang ada di tanah air.
Dikuranginya keramba jaring apung memang dilakukan diberbagai daerah karena dianggap menyebabkan pencemaran lingkungan salah satunya semakin kotornya air yang ada di sekitar keramba.
Meskipun dari riset pihak perikanan dari menteri kelautan dengan KKP yang menyatakn jika pencemaran yang diakibatkan Keramba Apung relatif sangat kecil dari pada pencemaran yang disebabkan dari sumber lainnya.
Sesuai keterangan Anang Hermanta dalam acara Forum Asia dan Indoaqua 2018 bersama dengan GPMT mengatakan jika budi daya KJA Keramba Jaring Apung masih membutuhkan banyak berbagai pengembangan serta pengelolaan yang baik agar mendapatkan produktifitas yang meningkat dalam segi kuantitas serta kualitas dari KJA.
Memang dalam hal ini mebutuhkan kajian ulang dalam pengelolaan limbah dari program ini, hal itu disebabkan berhubungan dengan kelastrian alam yang harus mendapatkan perhatian yang intensif.
Untuk penurunan jumlah produksi ikan air tawar dalam tahun ini belum disebutkan secara detail, lanjut anang yang menyatakan dalam GPMT sudah ada tindakan yang sama.
Salah satunya dengan memberikan pakan untuk KJA dengan pakan yang ramah lingkungan yang bisa larut dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, selain itu pakan yang diberikan sangat rendah fosfor, memberikan penyuluhan untuk feeding management terhadap pelaku pembudidaya ikan air tawar.