Perkembangan Pertanian Indonesia Kuartal Pertama 2016
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor pertanian mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun 2016 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2015 lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) menyajikan data yang menunjukkan angka pertumbuhan pertanian Indonesia pada kuartal pertama tahun ini hanya 1,85%. Angka pertumbuhan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan pertanian Indonesia pada kuartal yang sama tahun 2015 yaitu mencapai 4,03%. Menurunnnya pertumbuhan pertanian ini berdampak cukup serius pada pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat sektor perdagangan Indonesia masih banyak berkutat pada sektor pertanian. Menurunnya pertumbuhan di bidang pertanian ini dianggap sebagai efek dari perubahan iklim yang terjadi secara global dan juga faktor perbankan yang terhambat.
Dampak cuaca mempengaruhi hasil panen
Suhariyanto, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menyakatan bahwa adanya musim El Nino yang melanda Indonesia membuat masa panen hasil pertanian bergeser dari yang seharusnya dimulai pada bulan Maret menjadi bulan April. Hal inilah yang menjadi penyebab utama hasil pertumbuhan pertanian tidak sampai 2% pada tiga bulan pertama pada tahun 2016, padahal tahun sebelumnya pada periode yang sama bisa mendongkrak pertumbuhan hingga di atas 4%. Hal yang agak berbeda dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang melihat pergeseran masa panen ini sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua nantinya.
Faktor penyebab kedua yang menjadi penyebab sekunder melambatnya pertumbuhan pertanian adalah di bidang perbankan. Faktor perbankan yang menyebabkan pertumbuhan pertanian melambat dikarenakan penyaluran kredit yang melambat atau menurun. Hal ini tentu berpengaruh terhadap persediaan modal para petani untuk menghasilkan hasil tani yang berkualitas. Di samping itu investasi swasta juga ikut terpengaruhi oleh penyaluran kredit yang tersendat.
Berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
Pertumbuhan pertanian memiliki porsi sekitar 13,56% dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Porsi yang cukup besar dan bisa mempengaruhi perubahan pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum untuk kuartal pertama atau tiga bulan pertama tahun 2016 hanya sebesar 4,92%, melenceng dari target pemerintah yang mematok pertumbuhan hingga 5,3% untuk tahun 2016. Namun angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi tahun lalu pada periode yang sama yaitu sebesar 4,73%.
Dalam APBN tahun 2016 tercantum bahwa target pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 5,3% denganĀ inflasi sebesar 4,7%, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS tidak lebih dari Rp. 13.900. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi dan juga memperbaiki beberapa sektor yang memberikan pengaruh terhadap stimulasi pertumbuhan ekonomi termasuk sistem perbankan dan juga sistem birokrasi Indonesia.