Angka prdouksi perikanan budidaya dalam negeri pada semester pertama 2017 berhasil mencatatkan kenaikan cukup signifikan, yaitu sebesar 3.97 juta ton atau mengalami lonjakan 3.11% dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu hanya sebesar 3.85 juta ton. Selain itu, nilai produksi juga mengalami kenaikan menjadi Rp 30,9 triliun, naik 37% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 22,5 triliun.
Angka nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPI) pada akhir semester pertama 2017 sebesar 109.8. dengan angka tersebut menandakan jika usaha budidaya ikan termasuk efisien. Pencapaian tersebut tidak lepas dari strategi kebijakan serta anggaran belanja tidak lagi diarahkan untuk mengikuti tugas dan fungsi (money follow function), melainkan harus mengikuti prioritas program (money follow priority program)
Produksi ikan hias nasional naik 7.47% daro 326,1 juta ekor menjadi 350,45 juta ekor dengan nilai produksi mencapai Rp 2.48 miliar. Ditahun ini, program prioritas perikanan budidaya akan di fokuskan untuk mendukung pembangunan perikanan budidaya di 34 Propinsi dan mencover sebanyak 173 Kabupaten/Kota.
Nantinya dalam program tersebut akan diberikan 100 juta ekor benih untuk pembudidaya di 34 provinsi, lalu ada revitalisasi KJA sebanyak 250 unit yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota, asuransi pembudidaya ikan untuk 3.300 hektar lahan di 13 provinsi. Dan juga pengembangan minapadi seluas 210 ha di 9 Kabupaten/Kota
