Home Info Agribisnis Perkebunan Produksi Teh Anjlok Akibat Musim Kemarau

Produksi Teh Anjlok Akibat Musim Kemarau

1519
SHARE

Beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau berkepanjangan , beberapa diantaranya harus merasakan bencana kekeringan. Hal ini berdampak terhadap sektor perkebunan. Produksi teh dalam negeri dikabarkan mengalami penurunan akibat kemarau. Kekeringan yang terjadi mendorong hama dan penyakit, dalam beberapa bulan terakhir produksi teh bisa berkurang hingga 50%.

Berdasarkan data Dewan Teh Indonesia, produksi teh pada semester pertama masih normal, masih belum banyak penurunan. Diprediksi penurunan produksi terjado selama tiga bulan terakhir, yaitu  Juli, Agustus, dan September. Karena pada bulan itu, Indonesia dilanda musim kemarau bahkan produksi teh anjlok drastis.

Melihat secara keseluruhan, produksi teh bisa turun 25% hingga 30% hingga akhir tahun. Selama setahum rata rata produksi teh dalam negeri sekitar 125.000 ton, namun jika dihitung saat ini produksi Teh hingga akhir tahun berkisar 87.000 ton hingga 93.730 ton.

Simak Juga:  Integrasi Sawit dengan Budidaya Sapi di Sulawesi Tengah

Produksi teh tersebut dihasilkan dari perkebunan teh seluas 115.000 hektar. Ada tiga jenis perkebunan teh di Indonesia. Ada perkebunan Teh milik Perkebunan Nusantara (PTPN), perkebunan berskala besar milik swasta, dan perkebunan Teh rakyat. Namun selama sepuluh tahun terakhir terdapat pengurangan luas lahan kebun teh

Terdapat pengurangan luas kebun sekitar 3.000 hektar dalam setahun. Awalnya, luas kebun teh sekitar 150.000 ha. Dalam setahun terjadi penurunan 3.000 hektar, dalam sepuluh tahun, penurunan luas areal kebun kurang lebih seluas 30.000 hektar