Daftar Isi
Badan Urusan Logistik (Bulog) resmi menaikkan harga eceran terendah (HET) beras Bulog mulai tanggal 5 Mei 2024. Kenaikan HET ini bervariasi, mulai dari Rp 900 hingga Rp 2.000 per kilogram.
Rincian Kenaikan HET Beras Bulog
- Beras Bulog medium: Dari Rp 6.100 menjadi Rp 6.200 per kilogram.
- Beras Bulog premium: Dari Rp 6.600 menjadi Rp 6.800 per kilogram.
- Beras Bulog khusus: Dari Rp 7.100 menjadi Rp 7.300 per kilogram.
Kenaikan HET beras Bulog ini menuai kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI khawatir kenaikan HET beras Bulog akan semakin memberatkan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan.
Kekhawatiran YLKI
-
Daya beli masyarakat semakin tertekan:
Kenaikan HET beras Bulog akan menambah beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga miskin dan rentan.
-
Inflasi pangan semakin tinggi:
Kenaikan harga beras dapat memicu inflasi pangan yang lebih luas, sehingga memperparah kondisi ekonomi masyarakat.
-
Ketidakstabilan harga beras di pasaran:
Kenaikan HET beras Bulog dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas harga beras di pasaran, sehingga memicu spekulasi dan permainan harga oleh para pedagang.
Pertimbangan Kenaikan HET Beras Bulog
Pertimbangan | Penjelasan |
---|---|
Dampak terhadap masyarakat miskin dan rentan | Kenaikan HET beras Bulog dapat memberatkan masyarakat miskin dan rentan yang bergantung pada beras Bulog untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. |
Efektivitas dalam mengendalikan inflasi | : Kenaikan HET beras Bulog mungkin tidak efektif dalam mengendalikan inflasi jika tidak dibarengi dengan upaya lain untuk meningkatkan pasokan beras dan menstabilkan harga. |
Dampak terhadap petani | Kenaikan HET beras Bulog dapat merugikan petani jika tidak dibarengi dengan peningkatan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. |
Potensi penyalahgunaan | Kenaikan HET beras Bulog dapat membuka peluang penyalahgunaan, seperti penimbunan dan penjualan di atas HET. |