Saat ini Pemerintah di Provinsi Sumatra Barat akan menyiapkan replanting dalam penanaman sawit milik masyarakat dengan luas sekitar 60.000 hektare (Ha) sampai tahun 2020, dimana ini juga untuk memaksimalkan angka produktivitas petani dalam negeri.
Candra yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Sumbar memberikan keterangan kalau sejauh ini sebagian besar dari kebun rakyat dalam daerah memang perlu diremajakan guna menghasilkan angka produksi yang optimal.
“Saat ini pihak kami sudah menyiapkan replanting 60.000 Ha untuk sawit rakyat hinga tahun 2020, usai peremajaan lahan memang kami pikir begitu penting dalam masa kini” ungkapnya ke media.
Usai sawit dalam daerah itu saat ini memang dalam masa tua usai ditanam di tahun 1980-an. Masalah lainnya memang penanaman sawit dalam area mereka sejauh ini masih memakai bibit biasa, soal pemeliharaan juga masih dalam taraf biasa, dan hasil panennya sama sekali juga masih tak optimal.
Dalam data pemda sejauh ini sebanyak 40% sampai 156.152 Ha secara total 390.380 Ha di areal sawit kala berlokasi di Sumbar, kini butuh sekali dilakukan replanting (penanaman kembali) guna mampu menggenjot angka produksi CPO (cruid palm oil).
Sampai dengan berita ini diturunkan, produksi minyak sawit dalam kawasan Sumbar hanya dalam kapasitas 1,15 juta ton di setiap tahunnya, padahal dalam perkiraan jika dikelola dengan baik angka produksi disana masih bisa melampau yang ada saat ini.
Bukan hanya soal peremajaan kebun, nantinya Pemprov Sumbar akan juga menjanjikan pembinaan ke semua kelompok tani, dan juga melakukan penyuluhan guna mampu menghasilkan angka produksi yang kian tinggi yang ada di Kabupaten Dharmasraya, Agam, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan.