Bawang putih menjadi sentra baru sektor komoditas di daerah Sulawesi Selatan, Kementan akan fokus dalam pengembangan bawang putih yang saat ini semakin tinggi permintaannya.
Menurut keteranggan dari Agung Sunusi daerah tersebut memang memiliki potensi yang besar untuk sektor pertanian khususnya bawang putih, dengan target yang akan diperkirakan hingga tahun 2021 harus memenuhi angka yang ingin dicapai pihak pertanian.
Selain lokasi untuk yang tepat lahan yang sudah tersedia sekitar 50 hektare menjadi pendukung produktifitas bawang putih. Program yang akan dikembangkan Kementan tahun depan ialah pengembangan benih, hasil dari lahan tersebut bisa menghasil sekitar 3 ton dalam 2018, sedangkan untuk kesediaan benih mencapai 150 ton hingga tahun 2019.
Benih tersebut akan ditanam untuk lahan seluas 100 hektare yang diambil dari Bantaeng. Tahun 2019 Bantaeng akan menargetkan bisa lebih meningkatkan produktifitas benih dan bisa mandiri, saat ini Bantaeng masih mengandalkan dari wilayah lain.
Keterangan dari Maemunah selaku Kepala Bidang Hortikultura mengatakan jika bawang putih bantaeng bisa menghasilkan 2.500 hektare. Lokasi tanam yang saat ini sudah terbagi menjadi 3 kecamatan, denan lokasi wilayah berada di ketinggian 800-1200 mdpl.
Pengembangan tersebut saat ini sudah ke luar negeri yang dibuktikan dengan importir menjalin kerja sama bersama sejumlah kelompok tani bawang putih. Sedangkan untuk penerapan wajib tanam mencapai 5% dari rencana lahan seluas 50 hekatre.
