Home Info Agribisnis Perikanan Tingkatkan Budidaya Artemia Untuk Kurangi Impor

Tingkatkan Budidaya Artemia Untuk Kurangi Impor

1672
SHARE

Pemerintah baru baru ini menekankan akan melakukan peningkatkan budidaya artemia, hal tersebut di lakukan untuk menguarngi impor artemia. Saat ini impor artemia indonesia masih terbilang cukup tinggi. oleh sebab itu pemerintah akan terus mengupayakan untuk meningkatkan budidaya artemia. Artemia sendiri di gunakan untuk pakan ikan dan udang, daerah yang biasa menggunakan Artemia untuk pakan udang seperti,Rembang, madura dan Jepara. Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, saat ini pihaknya akan segera melakukan pemangkasan terhadap nilai impor artemia yang terbilang masih cukup tinggi. impor artemia indonesia setiap tahun nya terus meningkat oleh sebab itu pemerintah berencana untuk memangkas impor artemia.

Berdasarkan catatan, impor artemia indonesia setiap tahun nya bisa berkisar. 40 ton atau senilai Rp 56 miliar. Indonesia biasa nya mengadalkan impor artemia dari negara seperti, tiongkok, Vietnam Dan Amerika. Hal ini sangat di sayangkan mengingat , indonesia memiliki lahan dan teknologi untuk mengembangkan budidaya artemia. Artemia sebenernya sangat mudah untuk di kembangkan di wilayah yang menghasilkan garam, saat ini area tambak garam di indonesia seluas 25.830 Hektare, oleh sebab itu pemerintah akan meningkatkan budidaya artemia di wilayah area tambak garam karena selain itu budidaya artemia ini juga sangat menguntungkan.

Simak Juga:  Harga Bahan Pangan Mulai Naik, Siap-Siap!

Dalam budiaya Artemia, satu hektar lahan artemia mampu menghasilkan 200kg-300kg cyst artemia per siklus. Biasanya artemia basah bisa berkisar Rp.300.000. maka artemia bisa menghasilkan Rp.70 juta -90 juta persiklus. Biaya produksi untuk artemia per hektarnya sekitar Rp. 15 juta- 20- juta. Oleh sebab itu pemerintah akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di area tambak garam untuk mengembangkan budidaya artemia. Setidaknya saat ini di Rembang sudah ada 10 hektar lahan budidaya artemia, dan di madura sekitar 0.5 hektar. Dengan begini, indonesia tidak usah ketergantungan impor artemia.