Belum lama ini, Perum Bulog sudah secara resmi mengambil alih PT Gendhis Multi Manis (GMM) dengan menguasai 70% Saham milik Perusahaan gula Tersebut. Ambil alih saham tersebut dilakukan pada tanggal 30 September 2016. Dengan begitu GMM menjadi anak usaha BUMN dari sektor Pangan. Sehingga peluang untuk memperluas perusahaan sangat tinggi. Perum Bulog Selaku Induk usaha sedang gesit mencari lahan untuk menanam tebu seluas 12 ribu hektare (HA) untuk perusahaan ini. Hal tersebut dilakukan juga agar bisa meningkatkan produksi gula nasional.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti menyatakan bahwa hingga saat ini GMM tidak mempunyai lahan sama sekali untuk menanam tebu. GMM hanya memiliki Petani tebu binaan dengan luas lahan mencapai 4.000 hektare yang terdapat di Jawa Tengah (Jateng). Kini Pihaknya masih terus berkomunikasi dengan PT Perhutani untuk Bisa mencarikan Lahan untuk GMM agar bisa menanam tebu. Ia juga menjelaskan bahwa sudah menjalin pertemuan dan berkomunikasi dengan direksi Perhutani, nantinya mereka yang akan mengeksekusi dan Bulog akan memfasilitasinya, “ujarnya”.
Ia juga menjelaskan, setelah mengambil alih perusahaan GMM, pihaknya sudah melakukan perhitungan bahwa pabrik asal Blora ini membutuhkan giling tebu sebesar 4.000 ton Cane per hari. Dan membutuhkan lahan tebu seluas 12.000 ha agar bisa memenuhi kebutuhannya. Selain itu, Pihaknya juga akan melakukan lobi dengan pemerintah pusat agar bisa diberikan jatah untuk bisa mengimpor gula mentah. Hal tersebut karena ketika pasokan tebu dari petani kosong, maka GMM tetap bekerja dengan menggiling gula mentah. “jelasnya”.