Produksi sektor pertanian dalam negeri masih belum maksimal. Hal tersebut masih terlihat dari Indonesia yang masih ketergantungan terhadap impor. Diperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai 350 juta jiwa. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan jika Indonesia harus bisa meningkatkan produksi pertanian sekitar 3% pertahunnya.
Terkait hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, ada beberapa langka untuk jangka pendek dan jangka panjang yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian nasional. Ia pun menjelaskan, salah satu cara yang bisa diambil adalah dengan meningkatkan produktifitas.
Seperti padi, rata rata produksi padi nasional sebesar 5 ton per ha (hektar). Namun kini sudah ada beni varietas baru yang mempunyai produktifitas tinggi. Menurut Mentan, produktifitas benih varietas baru sama seperti IPB 3S yang mampu menghasilkan 13,4 ton. Karena tingginya produktifitas dari benih tersebut, Kementerian Pertanian (Kemtan) akan membagikan benih unggul tersebut kepada masyarakat.
Kebijakan terbaru dari Kemtan adalah dengan bibit unggul tersebut akan dibeli sekitar 3 juta hektar. Lalu nanti akan dibagikan kepada petani secara gratis. Ini menjadi strategi jangka pendek untuk meningkatkan produktifitas pertanian nasional
Selain itu, Kemtan juga akan memberikan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada para petani. pemberian alat pertanian tersebut sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan pemberian alsintan ini pun bertujuan untuk menekan biaya produksi petani hingga 30-40%.