Peternak sapi perah dari kawasan Cibogo, Lembang, bernama Usep Dadang (38) sama sekali tak menyangka kalau dana Rp1 juta kala dia sediakan dalam merehap desain kandang, sejauh ini bisa meningkatkan angka produksi susu sapi, ini setelah hasilnya 12 liter per ekor dalam setiap hari mampu menjadi sebesar 15 liter dalam setiap harinya. Dan 6 sapi laktasi milik dia, saat ini mampu memproduksi sebesra 100 liter per hari, bersama harga jual senilai Rp5.000 dalam setiap liternya, ini harga yang dia peroleh saat menjualnya ke koperasi.
Perubahan desain di kandang semisal penurunan tempat pakan, menyediakan instalasi air minum ini menjadikan ternak memperoleh minum dengan tercukupi, sampai juga menambah ventilasi di semua kandangnya. Asep dalam keterangannya juga menambahkan pakan berjenis konsentrat, jerami, serta hijauan dengan kapasitas tercukupi.
Bukan hanya soal itu saja Usep juga rutin mencatat secara harian dimana ini untuk mengetahui prosentase produktivitas sapi laktasinya. Dan kebutuhan pakan setiap sapinya bisa dia pantau secara langsung setiap harinya.
Penerapan dalam berternak sapi perah ini memang diakui Usep usai dia mengikuti acara Farmer2Farmer 2016. Dimana semua pemateri memang dari Belanda. Yang hadir saat itu adalah Ever Jan Wijers, Aad Kester, serta Minne Noltrop.
Dengan hasil ini Asep mampu diberikan predikat peternak terbaik yang mana dia bisa mengungguli 66 peserta dalam acara Farmer2Farmer kala difasilitasi oleh PT Frisian Flag Indonesia. Dan Usep juga dihadiahi uang pembinaan Rp10 juta dan dia pakai untuk menambah fasilitas kandangnya.
“Perubahan dalam sisi desain kandang sama sekali tak memerlukan dana besar, namun ini akan banyak memberikan manfaat, apalagi kes semua sapi ternaknya,” ungkap peternak selaku juri dari Belanda, Aad Kester.