Pada tahun lalu, Produksi cengkih dalam negeri mengalami penurunan bahkan tidak bisa mencapai target yang sudah ditentukan. Pada tahun ini, produksi cengkih dalam negeri diprediksi bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Produksi cengkih bisa mencapai 110.000 – 130.000 ton.
Pada 2017, produksi cengkih anjlok. Produksi hanya sekitar 10% atau kurang dari 15.000 ton hingga akhir tahun. Penurunan produksi yang terjadi tahun lalu karena faktor cuaca yang tidak bagus hal tersebut membuat beberapa sentra produksi cengkih mengalami penurunan produktfitas.
Pada tahun ini juga sama produksi cengkih masih dipengaruhi oleh cuaca. Namun berbeda dengan sebelumnya, diawal Maret ini sudah ada pohon cengkih yang mulai berbunga. Namun untuk produksi cengkih bisa dipastikan pada Juli hingga Agustus. Sebab bulan tersebut sudah dilakukan panen cengkih.
Walaupun ada penurunan produksi, namun harga cengkih sampai saat ini masih belum ada perubahan. Harga cengkih saat ini masih berada di kisaran Rp 100.000 per kg. normalnya, harga cengkih berkisat Rp 120.000 – 130.000 per kg.
Selain itu, serapan cengkih juga sangat bergantung dari industri rokok. Jika produksi rokok mengalami penurunan maka serapan cengkih juga akan mengalami penurunan. Hampir 93% produksi cengkih di tujukan untuk industri rokok.
Terhitung sejak 2016, serapan cengkih untuk produksi rokok mengalami penurunan karena semakin gencarnya gerakan anti tembakau atau rokok. Kampanye anti rokok yang begitu masif sangat berpengaruh terhadap serapan cengkih