Secara perlahan namun pasti, ekonomi kreatif sudah memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional. Hal ini bisa terlihat dari setiap tahunnya, kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang terus mengalami kenaikan secara perlahan setiap tahunnya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, sangat optimis tahun 2017 PDB industri kreatif bisa menyentuh Rp 1.000 triliun, atau naik Rp 80 triliun dari PDB industri kreatif 2016 yang hanya mencapai Rp 922 triliun.
Salah satu sektor yang mendorong peningkatan industri kreatif berasal dari industri film. Hampir setiap tahunnya jumlah penonton film di Indonesa terus meningkat. Tahun 2016 jumlah penonton film hanya 16 juta, lalu akhir tahun 2012 melonjak menjadi 42.7 juta dengan 1.100 layar bioskop. Saat ini layar bioskop sudah meningkat menjadi 1.500 layar.
Bekraf optimis, industri kreatif dalam negeri bisa terus bertumbuh setiap tahunnya. Dengan target pertumbuhan sebesar Rp 70 triliun sampai Rp 80 trilin per tahun. Untuk mencapai target tersebut tidak mudah, harus ada langkah jitu seperti memperluas jangkauan industri kreatif dan tidak hanya berfokus di pulau Jawa saja.
Dari 8,2 juta pelaku usaha industri kreatif (2016), sekitar 65,37% ada di Jawa. Sudah seharusnya Industri kreatif menggarap wilayah lain terutama untuk kawasan Indonesia bagian timur. Sebab pemain ekonomi kreatif di Indonesia Timur, seperti Papua, Maluku atau Sulawesi baru 6,53%, atau sekitar 533.000 pemain saja.