Cacing sutra merupakan cacing halus seperti rambut dan merupakan kelompok binatang air dari jenis cacing-cacingan atau disebut dengan tubifex sp. Cacing sutra seringkali dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi ikan hias dan ikan ternak khususnya air tawar.
Cacing sutra merupakan jenis pakan alami yang paling sering digunakan dalam budidaya ikan tawar. Permintaan ikan tawar yang tidak pernah turun membuat permintaan cacing sutra juga tidak pernah turun. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan cacing sutera yang belum stabil.
Cacing sutra digemari oleh para budidaya ikan karena memiliki kandungan protein yang tinggi mencapai 57 persen. Hal tersebut dapat menunjang perkembangan nutrisi pada ikan, baik bagi ikan ternak/budidaya maupun ikan hias.
Masyarakat saat ini cenderung memenuhi persediaan cacing sutra dengan hasil tangkapan dari alam. Persediaan yang bergantung pada alam saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu, cacing hasil tangkapan memiliki kualitas yang rendah dan terkadang membawa penyakit pada ikan.
Sedikitnya pelaku usaha budidaya cacing sutra menjadi salah satu penyebab persediaan cacing sutra berkualitas tinggi sulit didapatkan. Padahal, daya tahan cacing ini terbilang cukup tinggi sehingga mampu dibudidayakan di perairan manapun termasuk pada air yang tercemar.
Budidaya cacing sutra akan menghasilkan kualitas cacing yang baik, karena terjamin kebersihan dan kesehatannya, serta umur dan ukuran cacing seragam. Permintaan terhadap cacing sutra hasil budidaya pun akan semakin tinggi.
Melihat hal tersebut, peluang budidaya cacing sutra sangat menjanjikan. Budidaya cacing sutra relatif mudah apabila sudah memahami bagaimana cara membudidayakannya. Meski begitu, dalam membudidayakan cacing sutra membutuhkan perhatian khusus dan ketelatenan agar berhasil.
