Musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun ini diprediksikan akan berdampak pada produksi kelapa pada semester kedua tahun 2019. Hal tersebut karena karakteristik pohon kelapa memerlukan waktu tanam yang panjang. Oleh sebab itu di himbau untuk industri dan petani agar sudah memberikan penanganan tambahan untuk mempertahankan kualitas pohon dan pasokan air disekitar area tanam.
Saat ini perlu dilakukan tindakan agar produksi kelapa tidak anjlok pada tahun depan. Seperti diketahui, kelapa tidak bisa ditanam ulang cepat kerena memerlukan waktu sekitar 5-7 tahun baru bisa berbuah. Oleh sebab itu yang harus dilakukan adalah dengan merawat dan menjaga kebun dengan menggunakan tanaman penutup tanah sehingga area tanam tidak kering air tanahnya.
Walaupun demikian, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Pasalnya menurutnya, produksi kelapa diprediksi masih akan naik, sebab produksi pada 2016 mencapai 2.9 juta ton dan tahun 2017 sebesar 2,87 juta ton. Kemudian pada 2018 ini, estimasi produksi kelapa sebesar 2,86 juta ton.